WELLCOME TO MY BLOG

SEMOGA BERMANFAAT

Welcome Myspace Comments
MyNiceProfile.com

Minggu, 17 Februari 2013

You & Me are LOVE

pertemanan yang awalnya hanya sekedar mengenal baik, berubah menjadi hubungan pertemanan yang kian dekat. begitulah aku menyimpulkan kisah pertemanan ku dengan lelaki yang lebih tua 4 tahun dari aku. sebut saja Hikam. dia mempunyai latar belakang yang baik, pengalaman yang banyak sekali dan berkepribadian sangat unik.

karena itu, tak heran jika aku sedikit manaruh rasa kepadanya. awalnya hanya rasa kagum yang entah bagaimana caranya bisa berubah menjadi suka hingga sayang. ya, itu terbukti dengan kedekatan kita yang selalu di sertai rasa cemburu walaupun status kita adalah teman.

hal itu membuat batin kita semakin tersiksa akan rasa yang terpendam dan tak tersampaikan. akhirnya pada akhir Januari, atau lebih tepatnya tanggal 27 Januari 2013 ada sebuah tragedi yang sempat membuat aku sangat terkejut.

tragedi mengejutkan itu adalah,
Minggu, 27 Januari 2013 @08.30 a.m. 
Hikam berencana ke rumah karena ada hal yang mau dia omongin ke aku. entah apa, aku tak bisa menebak apa yang akan dia bahas pagi itu. begitu dia sampai di rumah ku, kita langsung duduk di halaman rumah. awalnya kita hanya sekedar berbincang tentang pembahasan yang ringan saja seperti lelucon, tebakan, dan kejadian yang telah lalu. hingga berujung pada pembahasannya yang sangat tegang. dia menawarkan diri untuk menjadi milikku !! APA !! WHAT !! ARE U SURE ? itu WOW BANGET bin SUPER DUPER WOW bin SESUATU bagi ku !! (dalam hati aku berkata : "ohh tuhan, akhirnya") tapi aku tak langsung menjawab dan memberi kepastian ke Hikam. aku meminta waktu 1 minggu lagi untuk bisa menjawab dengan yakin. dan Hikam pun bisa menerima permintaan ku. ^begitu lah tragedi mengejutkannya^

akhirnya durasi 1 minggu yang ku minta telah habis karena telah menginjak tanggal 03 Februari 2013. itu artinya, aku harus memberi kepastian kepada Hikam. kita berdua memutuskan untuk membahas ini di luar rumah. jadi kita mencari tempat untuk mengobrol. tanpa basa basi, ku tanyakan lagi akan keyakinannya untuk menjadi milikku. dan dia menjawab bahwa dia sangat yakin dan sanggup. sama halnya dengan jawaban dari ku. dan akhrinya kita bersama memutuskan untuk mengesahkan hari jadi hubungan kita pada hari Minggu, 03-02-2013.

akan tetapi, hubungan ini tidak di ketahui oleh keluarga masing-masing. terutama keluarga ku. bagaimana tidak, keluarga ku sangat melarang ku agar tidak menjalin hubungan pacaran untuk saat ini. hmm, itu sangat menyiksa ku. tapi itu sama sekali tidak mempengaruhi kelancaran hubungan ku dan Hikam. Hikam juga di kenal sebagai teman ku yang baik oleh keluarga ku. jadi, kita berdua tak ada hambatan untuk kencan di rumah. walaupun menurut keluarga ku, kita hanya sekedar bertamu biasa. hahaha, (maaf ya my famm)

hingga saat ini, semua berjalan sangat baik dan setenang air di bak mandi, hehehehe. saling terbuka dan jujur. sangat nyaman bersamanya :)
aku merasakan hal yang berbeda saat dengannya. hati ini begitu tenang. seperti tak ada yang perlu di khawatirkan atau di ragukan. 
semoga saja hubungan ini tak di uji terlalu berat :)
amiinn amiinn amiinn


i love you my beloved boyfriend


forever with Hikam

Minggu, 20 Januari 2013

TEARS

bagi sebagian kaum hawa, air mata itu mahal dan langka ! hanya ada beberapa hal saja yang bisa membuat air mata itu keluar. namun, kaum hawa lebih mudah menangis dari pada kaum adam.

beberapa hari yang lalu, aku sedang asik bermain di rumah teman lama yang tak jauh dari rumah ku. di sana ada banyak teman yang lagi seru bercerita dan bergurau. 


Aku, Nanda, dan Nafis sedang asik bergurau di ruang tengah. sedangkan Amil sedang sibuk pada sesuatu di dekat pintu. tak lama kemudian, ada sepeda motor metik yang berhenti di halaman rumah Amil. ternyata seorang gadis cantik yang memasang muka sedikit marah. 

"eh Mil, sapa tuh?", tanya ku dengan penuh keingin tahuan. di ikuti isyarat mata ku yang mengarah ke halaman.
"loh ! eh Nafis, temen mu tuh !", teriak Amil kepada Nafis tanpa menjawab pertanyaanku dulu.

dengan tanggap, Nafis langsung menghampiri gadis tersebut. sebenarnya sedikit timbul rasa cemburu saat Nafis menghampiri gadis itu. gimana gak cemburu? Nafis itu mantan ku ! hmm...

"eh Fis, ajak masuk aja !", suruh ku. namun nafis tak menjawab. bahkan sepertinya tak mendengarkan suara ku. yang ada, si gadis justru menoleh ke arah ku yang terhalang oleh jendela. waw, lirikan matanya gak nguatin ! hih.. aku hanya melihat mereka sambil mengobrol dengan Nanda yang kebetulan dia sedang meminta ku untuk menjadi pendengar setianya pada saat itu. tentu saja pikiran ku campur aduk. telinga ku berusaha mencerna semua kalimat Nanda, sedangkan mata ku sibuk kepada Nafis dan gadis itu. sungguh, otak ku seperti sedang perang pada saat itu.

setelah Nanda selesai mencurahkan kegalauan dia, aku mencoba bertanya kepada Nanda tentang si gadis itu.
"Nanda, sapa sih tuh cewek? liat deh mereka ! serius banget ngobrolnya. sapa sih? kamu kenal kan sama cewek itu?", tanya ku dengan sedikit memaksa Nanda untuk menjawab dengan jujur.
"wah, kalau itu aku gak tau ya Dhin. beneran dah !", jawaban dari Nanda sungguh tidak memuaskan.

yaa, aku hanya menyimpulkan bahwa gadis itu adalah kekasih Nafis. karena saat itu terlihat jelas oleh ku, HP yang di pegang Nafis langsung di ambil paksa oleh gadis itu yang kemudian mengambil kartu SIM (nomor) di HP itu. dan si gadis hanya memberikan nomor itu kepada Nafis tanpa satu kata pun, langsung pergi meninggalkan halaman rumah. ketika si gadis pergi, ternyata Amil mengikuti gadis itu. entah sengaja atau tidak, entahlah.

"sapa tuh cewek, Fis?", tanya ku sedikit menggunakan nada kasar.
"pacar. sekarang udah putus", jawabnya acuh.
"jiah, kenapa sih kok bisa putus? cerita dong nyet !", rayu ku agar dia bercerita.
"males aja. gak bisa di pertahanin lagi. ya ada aja masalahnya", jawabnya.
"trus HP mu ? di ambil sama Eva?", sahut Nanda. ternyata gadis itu bernama Eva. hmm.. lagi-lagi si Nanda bohongin aku.
"iya", jawab Nafis dengan sangat singkat.
"oh gitu toh. sabar ya nyet!", aku coba untuk menenangkannya.

pada saat itu suasana tak lagi segembira tadi. sangat sepi dan canggung di antara kita. yang benar saja ! aku dan Nanda bingung liat Nafis yang pada saat itu marah-marah gak jelas. 

"aku gak kuat.. kau pengen ketemu keluarga ku", kata Nafis. dia memang sudah 3 bulan ini hidup di rumah Amil. karena orang tuanya mendapat pekerjaan di luar kota yang gak bisa pulang walaupun satu kali dalam sebulan. ayahnya Nafis menitipkan Nafis kepada orang tua Amil selama beberapa bulan kedepan. 
"sabar boy. semua pasti ada jalan", jawab Nanda yang bermaksud menenagkan si Nafis.
"aku besok anterin ke terminal boy. aku pengen ke Jawa Tengah, ke rumah nyokab", terangnya kepada Nanda.
"wah ! aneh-aneh kau boy. kalau kamu pergi, Amil sama sapa? lo ninggalin gue gitu aja boy? tega lu boy !", jawab Nanda dengan nada sok dramatis dengan bermaksud menghibur Nafis.

Nafis tak menjawab apapun. aku hanya memandangi mereka berdua berbicara. tak lama kemudian, keheningan itu terpecahkan oleh isak tangis Nafis. APA !!! ya ! dia nangis !

"kenapa boy? udah gak usah di pikir. ga usah jadi beban. semua udah ada jalannya. pasti ada waktunya sendiri. kamu yang tabah dong sayang. yang kuaat. yang tegar", ku coba menenangkan Nafis dengan membelai rambut Nafis.
"aku gak bisa nahan semua ini, dhin. aku kangen mereka", jawabnya dengan tersengal-sengal karena isakan tangisnya.
"sudahlah boy. ada kita semua. kita temenmu, anggap saudara mu. aku, Dhini, Amil, semuanya anggap saudaramu. kamu gak bakal kesepian disini", Nanda mencoba menenangkan Nafis.

namun tak ada satu kata pun yang terucap oleh Nafis. hanya isakan tangisnya yang semakin menjadi-jadi. hmm.... Nanda yang memang suka menggila saat berguarau, ku beri isyarat untuk mencoba menghibur Nafis dengan kegilaannya itu. Nanda mencoba melawak seperti orang sinting hanya demi melihat Nafis tertawa. namun, TIDAK BERHASIL !! 


namun, dia tetap tertunduk. dia meraih tangan ku, dan dia genggam erat jemari ku. entahlah.. mungkin itu membuat dia tenang. aku hanya diam. tapi ternyata..........................................

"aku minta maaf ya dhin. aku banyak salah sama kamu selama ini. selama kita pacaran, aku sering buat kamu marah and sedih. maafin aku dhiin.. maafin..", ucap Nafis sambil menatap aku dalam-dalam dan meneteskan air matanya LAGI.
"loh,, udah lah fis.. itu kan dulu.. udah ya", aku coba untuk tetap menenangkan dia.
"jawab dhin ! jawaab ... maafin aku", pinta nya..

aku sangat bingung harus menjawab apa. jujur saja, aku sangat ingin menangis pada s`at itu. aku sangat ingin mencurahkan semua kesedihan ku selama aku menjalin hubungan dengannya. akhirnya, aku beranikan diri untuk berbicara panjang lebar di depan Nafis. dan air mata ku tak bisa terbendung lagi. kita berdua menangis bersama di sore itu. Nanda yang pada saat itu sedang keluar rumah, membuat suasana sore itu menjadi sedikit hening dan tenang sekali.

yaa, begitulah pengalaman hari ini. sebuah pengalaman baru dimana aku menyaksikan seorang lelaki menangis. mungkin dia sudah benar-benar tidak bisa menahan masalahnya hingga memaksanya untuk mengeluarkan airmata demi menenagkan perasaannya. 
oke guys, intinya adalah sebesar apapun masalah kita, cobalah untuk sharing kepada teman dekat mu. karena dengan sharing, perasaan kita akan terasa lebih lega daripada harus menyimpan dan merahasiakan masalah itu yang justru akan menjadi beban bagi diri kalian sendiri.